www.cozy-cupcakes.com

Saya Terberkahi

Saya tahu, customer kali ini adalah seorang yang sangat terencana dan teliti.
Memesan cupcake sejak 3 bulan yang lalu.
Mendekati harinya, saya diingatkan kesanggupan saya.
Diminta mengirim contoh. Lalu berkembang, selain cupcake sekaligus memesan cake nya.
Contoh cake yang dimintapun dikirimkan
Saya senang melihatnya dan sudah punya rencana dengan memberikan sentuhan air brush... saya sangat excited...
Untuk pesanan kali ini, saya siapkan sejak 2 minggu sebelumnya dari membeli bahan, menambah stok box dan mewarnai bahan yang akan digunakan.....

Pada harinya, saya mengerahkan keluarga untuk membawa pesanan.
Rasanya puas, terutama cake nya.... konsep yang ada di kepala saya terealisir dengan bagus... bahkan sangat baik karena di luar pemikiran saya sebelumnya.... warnanya indah sekali

Apa daya....
Saat membawanya, terjadi kecelakaan kecil.... dan cake nya rusak
Mau menangis rasanya, lemas karena tidak bisa berbuat apa-apa
Ini sudah di depan rumah customer saya.... apa yang harus diperbuat????
Berkelebatan alternatif solusi di kepala saya
tapi yang pasti saya harus beranikan diri, membawa cake itu dan mengantarkannya pada customer

Dunia rasanya menjepit saya... saat beliau memanggil saya masuk
Pakaiannya rapi, cantik sekali... saya jadi tambah mengecil
Beban yang tak seberapa menjadi cake berton-ton beratnya
Saya mau lari saja

Apalagi saya diminta masuk, cake itu mau dilihat kerusakannya
Mati rasa lah seluruh tubuh saya
Saya tidak bisa tersenyum, tidak bisa cemberut, saya tidak tahu harus bagaimana
Perbaikan tidak bisa dilakukan, saya tidak bersiap membawa alatnya dan lagi yang terpenting saya sudah lemas
Badan sudah seperti kapas melayang-layang.... saya tidak tahu harus berbuat apa

Saya tawarkan untuk membelikan cake pengganti untuk hari ini dan mengganti kerusakan dengan membuatkan cake lagi untuk lain waktu
Saya tidak mendengar lagi jawaban customer saya
Yang ada di benak saya, saya mengecewakan customer saya dan putrinya, yang merancang cake ini jauh-jauh hari untuk ulang tahun yang pertama Jingga, cucu dan putri mereka

Kedua anak gadisku yang mengantar, saya minta menjauh dari ruangan kembali ke mobil
Saya tidak ingin mereka lebih cemas dari saya
Saya tidak ingin mereka melihat saya dimarahi customer saya, mereka sama lelahnya dengan saya menyiapkan pesanan kali ini....
sudahlah, saya harus menanggungnya sendiri

Saya salah... dalam banyak hal,
Terutama dengan pemikiran bahwa saya akan dimarahi customer
Tenyata....
Customer saya dan putrinya secara positif menyikapi kejadian ini
Saya mau lebih menangis rasanya,
Mereka memberikan ide-ide mengatasi kerusakan cake nya,
saya seperti robot menurut saja walau tangan ini gemetar, pikiran kosong
Tidak satupun terbersit bahasa tubuh mereka yang membuat saya semakin terpuruk
Padahal banyak tamu menyaksikan kejadian ini

Sepanjang perjalanan pulang,
Saya sangat kelelahan
Hening....
Anakku berulang kali melirik saya, bersiap jika ibunya butuh pertolongan, bersiap menepuk bahu untuk menenangkan saya
"Apapun hasilnya, ibu mengucapkan terima kasih karena kalian sudah bantu ibu menyiapkan pesanan ini"

"Seandainya kalian menjadi Jingga, sedang bersiap merayakan ulang tahun, teman dan undangan lain sudah datang... tukang kuenya mengantar cake yang rusak.... apa yang kira-kira kalian lakukan?"
-kesal, marah, sumpah serapah kepada si tukang kue-
"Bisa gak ya kira-kiranya, kita bilang -ya sudah bu (tukang kue) gak papa, kami tahu ibu sudah mengerjakannya sepenuh hati-"
-susah ya... kan kita yang bayar, kan kita yang merencanakan pestanya ini meriah, kenapa tidak boleh marah, ya gak bisa lah manis-manis sama tukang kuenya-

Tapi customer saya dan keluarganya bisa,
Mereka teliti, mempersiapkan sungguh-sungguh, dan mementingkan kualitas
tapi saya merusaknya... dan mereka tenang
Butuh Emotional Quotient yang tinggi untuk menyikapi keadaan tadi
Saya beruntung bisa mendapatkan contohnya belajar dari ahlinya,
saya merasakan dampak perbuatan mereka... saya merasa dihargai

Saya terberkahi....

Jika selama ini saya mendengar maupun membaca kejadian seperti ini dari teman-teman penjual kue on-line....
sekarang saya mengalaminya,
rasanya amat sangat tidak enak..... pahit yang terpahit

Jika selama ini saya tidak memikirkannya,
sekarang saya memahaminya,
mengantar kue adalah pekerjaan yang penting dengan resiko yang tinggi.... teman-teman kurir, saya hormat sungguh kepada kalian

Jika selama ini saya hanya memandang kue dan pemesannya saja,
sekarang saya tahu, cake dan cupcake yang saya buat bisa membawa kegembiraan bagi lebih banyak orang lain di sekitar customer saya,
membuat dan menghiasnya harus lebih sepenuh hati lagi

Terima kasih mbak Dani, mbak Indi dan Jingga... juga seluruh keluarga besar yang hadir

Saya merasa terberkahi

Ijinkan saya mendapat kesempatan kedua
Read More